Mimpi, ombak, dan pasir. Diriku yang hancur dan berserakan setiap hari bersama itu semua. Romansa yang menyedihkan itu adalah satu-satunya pertunjukanku.
Belief – Jung Seung Hwan

Hai….! di catatan kali ini aku akan membahas salah satu drama on going yang cukup membuatku tertarik yaitu Yumi Cells.
Boleh aku peluk sel-sel yang ada dalam diriku ini?
Memang benar, kita ini tidak sendirian. di dalam diri kita terdapat sel-sel yang selalu bersama dan mendukung diri kita sendiri.
Jadi ingin menyapa sel akal ku. Kerja keras untuk hari ini. Kamu hebat. Serta untuk sel-sel yang masih hidup dalam diriku. Bertahanlah. Kita bisa lewati semua ini.
Balik lagi pada pembahasan dramanya. Drama ini merupakan drama yang di adaptasi dari webtoon dengan judul yang sama. ceritanya tentang kehidupan Kim Yumi dengan sel-sel yang ada di dalam dirinya. Sel-sel itu saling mengobrol dan memiliki tugasnya masing-masing.
Untuk peran utama di desa sel ada sel akal, sel ini selalu bersama yumi bahkan saat desa sel kosong pun si sel akal ini akan tetap bertahan. Tapi emang iya sih kalau di pikir secara logika si akal ini memegang kunci kewarasan kita sebagai manusia, bayangkan kalau tidak ada sel akal pasti kita sudah menjadi orang gila.
Nah, lanjut ke pemeran selanjtnya adalah sel emosi. Emosi ini juga memiliki peran yang sangat penting. Karena jika ada sesuatu hal yang mengganggu serta merusak suasana hati pemiliknya maka sel emosi ini akan marah. Namun tak jarang ia pun harus bisa menahan emosinya, karena tak setiap rasa kesal bisa ia curahkan.
Setelah berkenalan dengan si akal dan si emosi. Sekarang ada si cinta yang keberadaanya bisa hilang dan muncul. Sel ini cukup rapuh, bila tak ada orang yang mencintainya ia akan koma atau bahkan bisa mati. Namun jika ia merasa ada seseorang yang mencintainya sel ini akan berkembang dan memberikan vibe positif ke semua warga sel yang ada di desa.
Lalu ada sel gelisah, sel lapar, sel tidur, sel histerius, sel bersih-bersih, sel penulis, sel pelit, sel fashion, sel nakal, serta sel-sel yang berhubungan dengan kepribadian manusia.
Dengan menonton drama ini, aku jadi merasa lega, karena ketika aku sedang sedih aku harus ingat bahwa ada sel-sel dalam diriku yang selalu bersama serta mendukungku. Meski tertimpa badai hebat tapi semua sel-sel ku tetap bertahan menemaniku. Meski kadang ada beberapa sel yang koma, hilang bahkan mati. Aku tetap harus bersyukur pada sel akal yang tetap menemaniku.
mungkin hanya itu yang baru bisa aku bagikan, semoga kalian tidak pusing membacanya. Terimakasih sudah menjadi diriku dan bertahan hidup sampai sekarang. Aku cinta diriku!
BIG HUG
FIN


Leave a Reply